SRAGEN – Kegiatan Tarawih keliling (tarling) ketiga kali ini Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati Sragen H. Suroto beserta Sekda Sragen, para asisten Sekda, Kepala OPD mengunjugi warga desa kroyo kecamatan karangmalang di Masjid Sholihin Selasa (12/4/2022).
Setelah pelaksanaan sholat isya dan tarawih, Bupati Yuni dalam sambutannya mengatakan bersyukur karena setelah 2 tahun pandemi covid-19 dapat melaksanakan kembali kegiatan silaturahmi dengan warga masyarakat sragen.
“Ramadhan tahun ini sangatlah berbeda karena pemerintah sudah membolehkan sholat berjamaah di masjid. Tetapi yang paling diutamakan adalah selalu menjaga protokol kesehatan dengan terus menggunakan masker yang melindungi kita semua.”tutur Bupati Yuni.
Selain itu karena sebagian besar warga masyarakat sragen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua sehingga kegiatan kemasyarakatan sudah dapat dilakukan. Pemberian vaksin pertama di kecamatan karangmalang mencapai 4 ribu dan dosis kedua 5 ribu. Untuk vaksin dosis ketiga mengalami penurunan yaitu sekitar seribu.
Bupati Yuni mengatakan jarak vaksin kedua menuju ketiga sudah lebih dari 6 bulan sehingga antibodi kita sudah menurun. Padahal covid-19 belumlah usai. Menurut Kementrian kesehatan RI dibeberapa provinsi di Indonesia terjadi kenaikan kasus covid-19. Untuk itu sebelum menerima sanak saudara yang akan mudik dari perantauan warga dihimbau untuk melakukan vaksin ketiga (booster) dan bagi yang akan mudik pun harus sudah vaksin ketiga.
Selanjutnya Bupati Yuni menanggapi usulan warga terkait pembongkaran TPS (Tempat Penampungan Sementara). Semenjak beberapa TPS tersebut dibongkar warga yang akan membuang sampah diletakkan dipinggir jalan.
“Kita sudah lama tidak mendapatkan piala Adipura. Karena tanggungjawab kita terhadap lingkungan pun masih kurang. Saya minta jika memang tidak menghendaki TPS sebagai tempat penampungan sementara tersebut warga belajar untuk memilah sampah kemudian diolah dan sudah mempunyai beberapa titik olah sampah yang kita sebut dengan TPS 3R . Seperti yang ada di depan kelurahan plumbungan.”jelasnya.
Retribusi sampah di Kabupaten Sragen sudah lebih dari 15 tahun tidak mengalami kenaikan. Retribusi tersebut digunakan untuk pengolahan sampah yang lebih baik, pelayanan kepada masyarakat, memperbaiki kendaraan operasional sampah untuk menjemput sampah dari rumah kerumah. Tetapi potensi pajak retribusi di kabupaten sragen masih rendah.
Untuk itu Bupati Yuni menambahkan dalam kurun waktu kedepan akan melakukan sosialisasi secara bertahap di wilayah perkotaan agar masyarakat mau membayar retribusi. Dengan begitu pemkab sragen dapat semakin melayani masyarakat dengan melengkapi alat-alat yang dibutuhkan sehingga slogan SRAGEN ASRI tetap berkumandang sepanjang masa.
Menurut Bupati Yuni, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sragen saat ini mempunyai program Unit Reaksi Cepat yang berpatroli untuk memungut sampah dipinggir jalan dan diatur jadwalnya. Namun karena keterbatasan tenaga dan ruas jalan yang demikian panjang diharapkan partisipasi warga turut bergotong royong. Warga diminta mempunyai kesadaran bersama agar sampah dapat diolah dan berhenti di desa kemudian sampahnya berhenti di TPA.
Sementara Lurah Kroyo Sudarsini menghaturkan terima kasih karena sudah merealisasikan permohonan pihak kelurahan dengan merelokasi kantor kelurahan kroyo yang telah dianggarkan ditahun 2023.
Diakhir acara Bupati dan Wakil Bupati Sragen menyerahkan bantuan sembako sejumlah 100 paket dari RS Amal Sehat yang dibagikan kepada warga kurang mampu serta membagikan 500 masker medis, 500 masker kain, 48 hand soap dan 100 hand sanitizer bantuan dari BPBD Kabupaten Sragen.
Penulis : Mira_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo