SRAGEN - Keterisian tempat tidur (TT) atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien positif Covid-19 di RS swasta maupun Negeri di Kabupaten Sragen terisi penuh.
Mengantisipasi lonjakan pasien positif Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sragen segera menyiapkan tambahan TT di enam Rumah Sakit negeri maupun swasta.
Hal itu diungkapkan Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai melakukan rapat koordinasi bersama Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, dr. Hargiyanto, serta sejumlah Direktur Utama Rumah Sakit dan Dokter yang menangani pasien Covid-19, Sabtu (26/6/2021), di Ruang Citrayasa (kompleks Rumah Dinas Bupati Sragen).
"Tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Sragen, 100 persen penuh. Untuk itu, kami harus berupaya banyak agar bisa menampung pasien lagi apabila membutuhkan rawat inap. Dan tidak semudah itu karena membutuhkan waktu baik RS Negeri maupun swasta untuk menambah kapasitasnya," ungkap Bupati Yuni.
Penuhnya kapasitas TT atau BOR isolasi pasien positif Covid-19 tersebut akibat melonjaknya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sragen dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sragen hari ini menunjukkan, BOR TT isolasi COVID-19 mencapai 100 persen. Dari total 230 tempat tidur yang tersedia, seluruhnya telah terisi pasien Corona.
Sementara untuk ruang ICU, BOR-nya mencapai 81,48 persen. Dari total 27 tempat tidur ICU Covid-19 yang tersedia, hanya 5 tempat tidur yang tersisa.
Oleh karena itu, Bupati Yuni mengaku dalam satu pekan ke depan, Pemkab Sragen akan menyiapkan kapasitas isolasi di beberapa Rumah Sakit negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Sragen.
Untuk RS swasta yang akan menambah TT diantaranya, RSI Amal Sehat menambah 16 TT, RSU Sarila Husada 3 TT, RSU PKU Muhammadiyah 3 TT, RSU Islam Yakssi 4 TT.
"Kami juga akan mengoptimalkan gedung baru RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk gedung Covid-19. Nanti bisa terisi hingga 100 tempat tidur. Sementara untuk RSUD dr. Soeratno Gemolong akan menambah 22 TT," paparnya.
"InsyaAllah satu pekan dari sekarang ketersediaan tempat tidur kita bisa tercukupi," imbuhnya.
Terkait ketersediaan atau pasokan tabung oksigen (O²), Bupati Yuni menyampaikan sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi himgga pemerintah pusat.
"Setiap hari harus waspada karena banyaknya kasus positif jadi tidak ada kepastian berapa tabung oksigen yang akan datang setiap harinya di Kabupaten Sragen," kata Bupati.
Hal ini dikarenakan seluruh RS di Jawa Tengah juga membutuhkan, karena meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
Pihaknya juga meminta Polres Sragen agar terus berupaya membantu Pemkab Sragen, membutuhkan pengawalan dan pengamanan penyaluran tabung oksigen.
Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Bupati Yuni menegaskan seberapa banyaknya fasilitas TT ataupun obat yang telah disiapkan untuk penanganan pasien. Menurutnya, saat ini yang terpenting ialah kepatuhan warga masyarakat Sragen dalam menjalankan Protokol Kesehatan.
"Saya mohon kepada warga masyarakat Sragen. ayo sama-sama mematuhi protokol kesehatan. Tempat Tidur dan obat sudah kita siapkan, tapi akan lebih baik lagi tidak usah digunakan jadi Prokes tolong ditepati," tandasnya. (Miyos_Diskominfo)