RAIH 120 PENGHARGAAN SELAMA PANDEMI, HABIB PELAJAR SMAN 1 SRAGEN BERHASIL PECAHKAN REKOR MURI

SRAGEN - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas pencapaian siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sragen, Ahmad Aziz Habibulloh (19), yang berhasil memecahkan rekor dengan tajuk Pelajar SMA dengan Penghargaan dan Juara Terbanyak Multidisiplin Ilmu.

Ahmad Aziz Habibulloh atau akrab disapa Habib itu, berhasil mengoleksi hingga 74 piagam juara dan 46 piagam kepesertaan selama satu tahun masa pandemi.

Piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Ketua MURI, Jaya Suprana, pada Senin (25/10/2021) itu diserahkan kepada Habib, di Semarang. Sebelum menerima penghargaan tersebut, tak lupa Ia menyelesaikan khotmil Quran 30 Juz dalam kurun waktu 20 hari sebelumnya.

Meski masih kondisi pandemi Covid-19, Tak menyulutkan semangat Habib untuk meraih sejumlah penghargaan dari berbagai bidang. Mulai dari Sains, sastra Indonesia, dan sastra Jawa. Prestasi yang paling banyak diraih berupa karya sastra dan gelar juara bidang sains.

"Total ada 120 piagam perlombaan yang saya dapatkan, dalam kurun waktu selama 1 tahun, atau selama pandemi Covid-19 berlangsung. Dari 120 lomba itu, Alhamdulillah berhasil meraih juara sebanyak 74 kali," urainya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru yang memberikan doa, dukungan, dan bimbingan selama mengikuti berbagai ajang perlombaan. Juga seluruh teman-teman yang memberikan motivasi dan dukungan, seperti Gamal, Ibrahim, Kalila, dan Azzarine. Serta pak Imron Chumaidi yang telah membantu dalam kelengkapan berkas pengajuan rekor ini," ucap Habib.

Terakhir, ia berhasil menyabet juara 3 menyusun artikel ilmiah tingkat internasional level Asia Tenggara.

Selama pembelajaran di Sekolah dilaksanakan secara daring, Habib merasa jenuh saat belajar di rumah karena pandemi. Hal itulah yang membuat Habib aktif mencari informasi mengenai kompetisi di media sosial dan komunitas pelajar secara daring.

"Selama pandemi sekolahnya daring, bingung dan juga jenuh selama di rumah, akhirnya memanfaatkan waktu untuk mengikuti lomba," terangnya.

Selain untuk mengisi waktu luang, semua ajang perlombaan diikutinya untuk mengukur sejauh mana kemampuannya.

"Ikut lomba sebenarnya bukan untuk menang, tapi lebih ke mencari pengalaman, menambah wawasan, dan mengukur kemampuan diri saja," lanjutnya.

Habib menceritakan awal mula dirinya mengikuti berbagai kompetisi tingkat nasional dan internasional itu muncul dari dalam diri sendiri. Tentunya juga berkat dukungan kedua orang tua dan para guru yang memberinya motivasi tambahan.

Habib yang gemar hal-hal berbau militer dan kesehatan itu, bercita-cita menjadi seorang dokter militer.

Atas rekor Muri yang diraihnya ini, Habib berharap bisa menciptakan atau memberikan rekor baru sebagai motivasi bagi pelajar lain. (Miyos_Diskominfo)