SRAGEN - Dalam rangka peringati Hari Santri Nasional 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen gelar apel di kompleks Makam Sukowati Sragen, Jumat (22/20/2021). Kegiatan diikuti oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, jajaran Forkopimda Sragen, sejumlah perwakilan dari ormas PCNU Sragen dan santri.
Selain apel, Bupati Yuni dan jajaran Forkopimda juga lakukan ziarah dan tabur bunga ke makan Pangeran Sukowati.
Ditemui usai acara, Bupati Yuni mengatakan sesuai tema yang diangkat "Santri Siaga Jiwa dan Raga", di masa pandemi ini pondok diharapkan bisa menjadi contoh penerapan protokol kesehatan yang baik di tengah era PTM yang sudah dimulai. Menurutnya, di pondok memiliki kultur yang berbeda, diyakini para santri akan mematuhi perintah kyai.
"Beberapa daerah ternyata ada yang positif Covid-19. Karena di pondok kulturnya berbeda, saya yakin para santri aman, Insyaallah," ujarnya.
Dikatakan Bupati, ada beberapa pondok yang santrinya menolak untuk di vaksin dengan alasan tidak diperbolehkan oleh orang tuanya yang tinggal di luar Jawa Tengah. Namun dirinya bersyukur, cakupan vaksinasi bagi santri di Sragen cukup tinggi.
"Memang ada beberapa pondok yang saat ini kami minta untuk vaksin masih agak sulit. Nanti pendekatan dari hati ke hari akan kami coba," terangnya.
Kemudian, terkait dengan perhatian untuk pondok sendiri, Bupati mengaku sudah melalui Kemenag. Yang melalui pemerintah daerah, dirinya mengaku masih belum merata.
Namun untuk ustadz dan ustadzah yang tergabung dalam TPA, TPQ, dan pondok diberikan lewat dana APBD tiap bulan yang disalurkan pada akhir tahun.
"Untuk pondok tergantung permintaan dari pondok, apakah membangun masjid, sarana dan prasarana dan sebagainya, biasanya kita biayai dari APBD. Tapi memang memerlukan keaktifan dari pondok untuk mengajukan permohonan, jadi tidak merata dibagi semuanya," jelas Bupati. (Mega_Diskominfo)