SRAGEN - Objek wisata religi The New Kemukus yang terletak di Kecamatan Sumberlawang, Sragen terus dipercantik. Wisata yang dulu dikenal karena stigma negatifnya itu, kini telah bertransformasi menjadi ikon wisata baru di Bumi Sukowati.
Hal itu menjadi bukti bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen konsisten menghapus stigma negatif dengan merombak total perwajahan Gunung Kemukus yang saat ini mulai terlihat sebagai wisata religi dan keluarga.
Untuk memastikan pengelolaan wisata berjalan dengan baik, Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Sekda Tatag Prabawanto dan jajaran OPD hingga Camat meninjau langsung obyek wisata New Kemukus dengan bersepeda, Jumat (18/2/2022) pagi.
Dalam tinjauan itu, Bupati Yuni meminta Dinas terkait untuk menyiapkan tempat pengelolaan sampah reuse, reduse, dan recycle (TPS 3R). Yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah sampah.
“Pemkab harus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan TPS 3R di New Kemukus ini agar pengunjung lebih nyaman wisata disini. Hari ini saya gowes, sengaja mengajak para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat supaya mengetahui Gunung Kemukus. Semoga objek wisata ini mendunia dan tidak lagi dikenal sebagai sex mountain, melainkan wisata keluarga,” harap Bupati.
Meski stigma negatif Gunung Kemukus sedikit demi sedikit mulai terkikis. Bupati Yuni juga menyadari perlu adanya konsistensi dari Pemkab Sragen dalam menertibkan semua.
Bupati megaku jika beberapa waktu lalu, pihaknya mendapat laporan adanya tarif parkir yang tidak wajar, namun sekarang sudah tertangani setelah didiskusikan bersama warga setempat.
"Kami harap warga ikut menjaga aset New Kemukus, citra baru Gunung Kemukus," pesannya.
Untuk itu, Pemkab Sragen akan mengalokasikan anggaran pembangunan TPS 3R di APBD Perubahan 2022 serta mempersiapkan badan layanan umum daerah (BLUD) untuk mengelola Gunung Kemukus. Termasuk petugas kebersihan dan pemandu wisata atau guide akan ditambah.
“Sumber daya manusia itu diharapkan bisa diambil dari warga sekitar Gunung Kemukus supaya rasa ikut memilikinya lebih besar. Kami juga berencana membuat kelompok sadar wisata (pokdarwis) supaya kebersihan lingkungan warga juga ikut terjaga kebersihannya,” pungkasnya.
Penulis : Miyos_Diskominfo
Editor : Yuli_Diskominfo