SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen gelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Musenbang RPJMD) 2021-2026. Kegiatan dilakukan secara virtual dengan 95 peserta yang dipusatkan di Aula Sukowati Setda Kabupaten Sragen, Selasa (31/8/2021).
Kegiatan dihadiri oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dengan didampingi Wakil Bupati Sragen Suroto, Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno, Sekda Tatag Prabawanto, dan Kepala Bappeda Litbang Zubaidi.
Tahap penyusunan RPJMD sudah dimulai sejak 6 Juli 2021. Pada kesempatan ini, Bupati menyampaikan beberapa hal terkait capaian selama 5 tahun pada tahun 2015-2020. Pertumbuhan ekonomi jika sebelumnya mengalami kenaikan, di tahun 2019 menuju 2020 turun drastis. Kemudian angka kemiskinan di tahun 2015-2019 terjadi penurunan, namun mengalami kenaikan kembali di tahun 2020.
"Dan ini juga harus diakui karena masa pandemi meluluhlantahkan semua sektor ekonomi, tidak hanya di Kabupaten Sragen tapi juga di seluruh Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan Indeks Pertumbuhan Manusia di Sragen mengalami kenaikan, tetapi pengangguran naik dengan tajam.
"Membangun ini butuh dana besar, manfaatnya dirasakan masyarakat, tapi juga menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga kadangkala kebutuhan yang lain terabaikan," ujar Bupati.
Isu strategis RPJMD tahun 2021-2026, dikatakan Bupati, Pemkab Sragen fokus pada kualitas SDM, pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, kualitas lingkungan hidup, kemudian ketersediaan dan kualitas infrastruktur.
"Ini target yang harus kita capai 5 tahun kedepan dengan beberapa tahapan yang harus kita kerjakan untuk mencapai target tersebut," katanya.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya bersama Gubernur Ganjar Pranowo terkait tata kelola pemerintahan, Gubernur menargetkan bahwa Jawa Tengah harus memperoleh nilai AA. Pemkab Sragen berusaha mengikuti apa yang menjadi target gubernur, namun jika berpacu dengan kondisi Sragen yang saat ini baru mencapai nilai B dirasa sulit.
"Besar harapan kami teman-teman dinas untuk bisa mengejar bahwa capaian indeks reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan kita, kita bisa mendapatkan A, paling tidak B+," harap Bupati. (Mega_Diskominfo)