SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen menggelar swab antigen secara acak di tiga lokasi pusat keramaian, Sabtu (5/6/2021) malam. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kasus covid-19 di Kabupaten Sragen.
Tiga lokasi itu diantaranya, Night Market Sukowati (Jalan Diponegoro Sragen), Taman Kuliner Kartini, dan Alun-Alun Sasono Langen Putro Sragen.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, Kepala Dinkes Sragen dr. Hargiyanto.
Di tiga lokasi itu, para tenaga kesehatan (nakes) mengambil sampel specimen lendir pada hidung (swab test) terhadap 57 pengunjung dan pedagang dengan hasil negatif. Hasil tes antigen, langsung diketahui dalam durasi hanya lima menit.
Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Bupati Yuni menyampaikan testing swab acak di pusat keramaian ini dilakukan karena kondisi Covid-19 di Sragen meningkat.
"Sasarannya memang pengunjung dan pedagang. Kalau hanya pengunjung yang tes, jadi tidak fair maka pedagang sebagai penyedia layanan juga ikut di-swab. Kalau ada yang positif, tinggal di-tracing kontak eratnya," ungkap Bupati.
Bupati Yuni menilai masih banyak ditemukan pedagang maupun pengunjung yang tidak patuh protokol kesehatan (prokes).
"Prokes harus diingatkan kembali. Karena saat kami datang, saya lihat banyak pedagang yang tidak pakai masker, dan tidak ada yang pakai sarung tangan," ungkap Bupati.
"Begitu pun pengunjung, masih banyak yang tidak pakai masker. Selain itu juga banyak yang nongkrong, saya imbau untuk pengunjung tidak perlu nongkrong jadi selesai makan ya pulang, jangan berlama-lama," imbuhnya.
Bupati Yuni pun langsung meminta kepada pengurus paguyuban untuk lebih tegas mendisiplinkan protokol kesehatan baik pedagang maupun pengunjung.
"Setiap masuk harusnya ada petugas yang mengecek suhu tubuh, cek masker, wajib cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Kemudian harus ada pengeras suara untuk mengingatkan prokes setiap beberapa menit sekali, sekaligus mengingatkan agar pengunjung yang selesai makan untuk segera meninggalkan tempatnya," tegas Bupati.
Meski angka kasus covid-19 semakin meningkat setelah dilakukan swab acak secara masif ini. Namun, Bupati yakin kedepan akan lebih mudah penanganannya jika sudah mengetahui keadaan realnya.
"Berat mungkin diawal tapi suatu saat akan lebih mudah menanganinya," katanya.
Bupati menegaskan agar masyarakat tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena Covid-19 nyata dan sudah banyak warganya yang terpapar bahkan sampai Meninggal Dunia.
"Mudah-mudahan gencarnya kegiatan ini bersama Pak Kapolres dan satgas covid-19 ini, angka kasus covid-19 di Sragen segera menurun. Dan semoga pakdemi ini segera berlalu, yakin kita bisa melaluinya jika semua bersinergi memerangi virus ini," pungkasnya.
Sementara Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan swab antigen ini bertujuan untuk mengantisipasi kerumunan dan menekan persebaran Covid-19. Menurutnya pusat-pusat keramaian itu berpotensi terjadi keramaian sehingga Polres bersama Pemkab Sragen bergerak bersama untuk pembatasan dan penertiban.
"Kami mengambil pelajaran di daerah lain, seperti Kudus itu sampai kewalahan. Dengan swab antigen ini memastikan keselamatan warga dan swab ini gratis," ujarnya. (Miyos_Diskominfo)