SRAGEN - Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini bersama anggota Komisi VIII DPR RI, Paryono dan Endang Maria Astuti melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (20/8/2021) siang.
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Risma beserta rombongan menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat antara lain Bantuan Sosial (Bansos) PKH, Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa alat bantu dan modal usaha, Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Nutrisi, serta Bantuan Beras. Penyerahan bantuan dilakukan di Aula Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen Kota, Sragen.
Hadir dalam kesempatan itu pula, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin dan jajaran, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Asep Sasa Purnama, Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, Plt Kepala Dinas Sosial Sragen, Yuniarti.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolik, Mensos Risma juga memberikan motivasi kepada warga KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah wisuda atau tidak lagi menerima bansos, karena dinilai sudah mampu. Sekaligus mengajak mereka agar tetap semangat dan terus berusaha meskipun tidak lagi menerima bantuan.
Bahkan Mensos juga menelpon salah satu KPM Graduasi PKH, Wiwit Manfaati yang kini sukses menjadi perajin eceng gondok.
"Karena itu tidak boleh menyerah, dulu kaki saya sempat pakai kursi roda, tapi saya tidak menyerah," ungkap Wiwit melalui sambungan telepon.
"Semangat untuk teman-teman semua tidak boleh menyerah. Memang tidak mudah, tapi juga tidak susah. Dulu tidak punya apa-apa, tapi usahanya untuk bangkit luar biasa. Sekarang bisa punya mobil banyak, punya rumah banyak, kalian juga harus bisa," sambung Mensos Risma menyemangati.
Ada juga seorang warga yang diberi pelatihan menjahit sehingga saat ini sudah menjadi eksportir pakaian ke Timur Tengah.
"Ibu itu (awalnya) tidak bisa menjahit, tapi dia sekarang menjadi eksportir pakaian di Timur Tengah, pegawainya sudah ratusan dan pendapatannya bisa ratusan juta," lanjutnya.
Mensos menambahkan bantuan Rp 1,8 miliar ini diberikan kepada warga sebanyak 1.536 orang di wilayah Solo Raya.
Sebelum menerima bantuan, Mensos Risma mengatakan sudah dilakukan assesment terlebih dahulu. Dan tidak hanya bagi warga kurang mampu saja, namun orang dengan disabilitas juga diberikan bantuan.
"Total bantuan Rp 1,8 miliar kepada 1.536 orang. Bentuk bantuannya macam-macam, bukan uang misalkan dia mau jualan maka kita berikan gerobak atau dibelikan bahan makanan," ungkap Mensos.
"Disabilitas juga, tunanetra kita berikan tongkat, kalau mau usaha kita berikan usaha, angkringan ini juga untuk penyandang disabilitas," imbuhnya.
Mensos mengaku agar terorganisir, pihaknya juga terus melakukan pemantauan kepada mereka yang telah menerima bantuan dari Kemensos RI. (Miyos_Diskominfo)