SRAGEN - Jelang lebaran, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sragen Tatag Prabawanto terjun langsung untuk melakukan pemantauan kesiapan Pos Pengamanan (Pos Pam) Lebaran 2021, Kamis (6/5/2021).
Pos yang ditinjau meliputi pos penyekatan Jembatan Timbang Sambungmacan, Pos Pam Pilangsari, Pos Pam Alun-alun, Pos Pam Rest Area 519A dan 519B, serta Pos Pam exit tol Pungkruk.
Turut hadir mendampingi Plh Bupati Tatag dalam pemantauan tersebut diantaranya Ketua DPRD Sragen Suparno, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, SH, SIK, M.Si, Kasdim 0725/Srg Mayor Inf Wijiono, Kajari Sragen Sinyo Redy Benny Ratag SH, MH, Wadan Yon R 408/Suhrastha Mayor Inf Ari Murwanyo, Kepala PN Bejo Utomo, S.H, dan Dansu Denpom Sragen Kapten CPM Hadi Cahyono.
Plh Bupati Sragen Tatag dalam kesempatan mengungkapkan, sejauh ini belum ditemukan pemudik yang melakukan tes swab antigen dengan hasil positif. Terdapat 7 pos yang telah beroperasi dan telah melakukan pengecekan untuk pemudik sebanyak 48, diantaranya warga Sragen, Klaten, Boyolali, dan Solo.
Selain di posko penyekatan dan rest area, tes swab antigen untuk pemudik juga dilakukan di puskesmas-puskesmas tiap daerah.
“Kami harus melakukan filter, kalau memang yang bersangkutan pada saat melakukan filter terkonfimasi kita akan langsung lakukan karantina di Technopark,” terangnya.
Plh Bupati Tatag berharap tiap desa agar menyediakan fasilitas sebagai tempat isolasi bagi pemudik.
“Kami berharap di desa semua ada untuk isolasi, namun kalau desa belum siap bisa di kecamatan, kalau tidak bisa serahkan ke kabupaten,” harapnya.
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, dalam kesempatan menyampaikan pantauan di lapangan menunjukkan eskalasi kegiatan yang masih landai. Data yang berhasil dihimpun, masyarakat yang melintas masih dalam satu aglomerasi, dan belum ditemukan pemudik antarprovinsi hingga saat ini.
“Dari data masyarakat yang melintas memang banyak sekali warga yang dalam satu aglomerasi artinya dari masyarakat Klaten ke Sragen, masyarakat Sragen ke Klaten, Sukoharjo, dan sebagainya itu masih banyak. Sampai dengan saat ini belum ada yang kita putarbalikkan karena masih dalam satu wilayah,” terangnya.
Untuk indikasi jalur tikus, lanjut Kapolres Ardi, tidak ditemukan masalah, karena masyarakat sudah mulai sadar dan melapor kepada aparat desa apabila terdapat keluarga dari luar kota yang pulang.
“Saya mendapatkan laporan dari teman-teman Babinkantibmas banyak sekali yang melaporkan ada keluarganya datang. Ini merupakan kesadaran yang sangat baik mengingat memang resiko tertular COVID-19 itu sangat besar, bisa menimbulkan fatalitas sehingga harus bisa tumbuh rasa kewaspadaan diri,” ujarnya. (Mega_Diskominfo)