Sragen – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan Road Show di wilayah Kabupaten Sragen dan didampingi oleh Wakil Bupati Dedy Endriyatno, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, Ketua DRPD Sragen Bambang Samekto dan Kepala OPD terkait baik dari Provinsi Jawa Tengah maupun Kepala OPD Kab. Sragen untuk meninjau hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dananya berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah (8/6/2017). Road show di mulai meninjau Jembatan Samodro dibangun dengan dana APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 14,7 milyar, yang terletak di Ds. Pendem, Sumberlawang, Sragen. Selanjutnya meninjau infrastruktur lainnya yang dananya berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah antara lain perbaikan ruas Jalan Provinsi Gemolong – Gabugan dan Gabugan – Sidoharjo sebesar Rp. 14 Milyar, kemudian dilanjutkan ruas jalan Provinsi Tangen – Ngrampal – Pilangsari (Sukowati). Dan singgah di Masjid Bazis pilangsari, Ngrampal untuk melakukan sholat Dhuhur. Dialog dengan para pedagang pasar dilakukan di Pasar Bunder Sragen, ditempat tersebut Gubernur menanyakan tentang harga-harga komoditi bahan pangan kepada para pedagang. “Apabila ada kenaikan harga dan jika kekurangan stok barang dagangan laporkan kepada lurah pasar agar segera ditindaklanjuti dan dicarikan solusi yang terbaik”, ujar Ganjar. Gubernur menanyakan kepada para pedagang, “modal dari pinjaman rentenir dan dari pinjaman Bank Jateng lebih mahal yang mana ?” para pedagang menjawab lebih berat dari rentenir. Didalam pasar tersebut juga ditinjau adanya Bank Sampah, radio Swara Swadaya Pasar Bunder, dan Poliklinik kesehatan untuk melayani para Pedagang Pasar Bunder. Usai dari pasar Bunder dilanjutkan dialog dengan para Wirausaha di Rumah Bayan Mulyono, Sepat, Masaran. Ditempat tersebut berkumpul ratusan undangan yaitu Kepala Desa dan lurah se kab. Sragen, Tokoh Masyarakat, KPMD dan Perangkat Desa/kelurahan, Perwakilan Kelompok Tani, Perwakilan Guru, Pelaku Usaha, Koperasi, dan UMKM, Relawan bencana BPBD dan Basarnas, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan Perkumpulan peternak sapi dari berbagai daerah di Kab. Sragen. “Suatu usaha kalau ingin maju harus ada ketrampilan, modal dan pendampingan dan pengelolaan manajemen keuangan yang baik, kreatifitas daripada produk”, kata Ganjar. Didesa sepat tersebut banyak permintaan dari warga kepada gubernur antara lain perbaikan jalan, pembuatan sumur dalam untuk mengairi hektaran sawah karena tidak adanya aliran irigasi, pendampingan ketrampilan untuk wirausaha, peralatan untuk Tim SAR Desa Sepat, cara pemasaran hasil produksi batik, perhatian gaji guru wiyata bakti dan ada juga yang menanyakan cara mencari pinjaman di Bank Jateng. (Humas)