SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen berupaya penuh dalam menurunkan angka Covid-19.
Sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 di Sragen, Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati optimis kasus Covid-19 di Sragen akan melandai jika ada sinergitas yang dibangun antara Satgas Covid-19 Desa/Kelurahan dengan masyarakat.
Hal itu diungkapkan saat memberikan arahan dalam acara Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Pemecahan Masalah dalam Penanganan Covid-19, di tiga Kecamatan zona merah, antara lain Kecamatan Sragen, Sidoharjo dan Sambirejo, Kamis (3/6/2021).
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Bupati Sragen Suroto, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, Kepala Dinas Kesehatan Sragen dr. Hargiyanto, Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono, Muspika, dan diikuti oleh Kepala Desa/Lurah di masing-masing Kecamatan.
Dihadapan satgas covid-19 tingkat Desa/Kelurahan, Bupati Yuni mengatakan pihaknya yakin Pemkab Sragen masih dapat menangani kasus Covid-19 yang melonjak pasca libur panjang pada pertengahan bulan Mei lalu.
Dengan disiplin menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk membatasi kerumunan. Pelaksanaan PPKM Mikro dinilai efektif untuk membatasi penyebaran virus dari skala wilayah dari level paling bawah.
Selain PPKM Mikro, Bupati Yuni juga meminta agar program Jogo Tonggo dijalankan secara maksimal.
"Melalui pemantauan tingkat RT dan RW jadi bisa lebih efektif untuk penanganan pertama pasien Covid-19," terangnya.
Angka Covid-19 di Sragen saat ini memang lebih tinggi dibandingkan tahun kemarin. Menurut Bupati Yuni hal itu karena kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menurun.
"Banyaknya penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan tanpa protokol kesehatan pasca lebaran ini juga memicu penyebaran Covid-19 lebih cepat. Juga anggapan salah dari masyarakat tentang vaksin yang berarti kebal Covid-19. Padahal vaksin untuk meningkatkan imunitas bukan menjamin kebal terhadap virus," paparnya.
Salah satu strategi untuk menekan angka covid-19 di Sragen, Bupati berencana akan memperbanyak testing swab secara random di tempat keramaian. Sekaligus menuntaskan klaster-klaster yang ada di Sragen.
"Tidak hanya di lokasi hajatan saja. Bisa nanti di cafe, taman-taman kota, pasar, toko swalayan. Kita juga sedang berjibaku menyelesaikan klaster-klaster di Sragen. Jadi, setiap ada satu klaster harus selesai. Tracingnya harus benar-benar selesai, yang kontak erat semua wajib di swab," tegas Bupati yang juga berlatarbelakang dokter.
Bupati Yuni berpesan agar masyarakat Sragen tidak abai dalam menjalankan protokol kesehatan. Bupati menegaskan jika Covid-19 nyata dan sudah banyak warganya yang terpapar bahkan sampai Meninggal Dunia.
"Tidak acuh dan sadar diri akan pentingnya protokol kesehatan. Sudah banyak warga kita yang terpapar covid-19, tidak memandang pangkat jabatan," pesan Bupati. (Miyos_Diskominfo)