SRAGEN - Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak komunitas bonsai untuk ikut mempromosikan Sragen.
Hal itu diungkapkan Bupati Yuni usai membuka sekaligus menyerahkan penghargaan kepada pemenang Kontes Bonsai Nasional "Piala Bupati Sragen" yang dibuka mulai Sabtu (14/5/2022) sampai Rabu (18/5/2022) mendatang.
Dalam pameran dan kontes bonsai tersebut, Bupati Yuni juga diberi kehormatan untuk menancapkan bendera penilaian di kelas Bonsai kategori Best in Show.
Bupati Yuni berpendapat bonsai merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat dan masuk dalam kategori ekonomi kreatif.
"Para petani bonsai ini justru bertahan di kala pandemi Covid-19 yang lalu dan mereka justru bisa mendapat keuntungan. Saya kira ini peluang bagi masyarakat Sragen. Ternyata Sragen memiliki tiga pusat bonsai, yakni di Sambungmacan, Plupuh, dan Tanon. Bahkan di Sambungmacan itu ada dana desa yang digunakan untuk pemberdayaan petani bonsai," terang Bupati.
Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan tersebut, yang mana selain menjadi hiburan dan ajang menuangkan rasa seni, juga bisa dilirik potensi ekonominya.
"Kami mengapresiasi atas dilaksanakannya pameran bonsai nasional ini. Selain menjadi hiburan bagi masyarakat yang datang, bagi pecinta bonsai ini juga merupakan aktivitas penuh estetika dengan cita rasa seni. Jika ditekuni, bonsai ini akan memiliki potensi ekonomi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat," kata Bupati.
Pihaknya mengatakan Pemerintah Kabupaten Sragen juga sangat siap menjadi tuan rumah pameran dan kontes bonsai nasional di event berikutnya. Selain untuk hiburan, kontes semacam ini juga diyakini akan menggairahkan semangat peduli lingkungan.
"Ada daya tarik yang tinggi sehingga bonsai menjadi potensi ekonomi menjanjikan jika ditekuni dengan baik," kata Bupati.
Pameran itu, lanjut Bupati Yuni merupakan bagian dari upaya menggairahkan teman-teman petani bonsai karena bonsai di kelas prospek mencapai ratusan pohon.
"Dari sekian banyak bonsai itu, saya terkesan dengan bonsai yang kekar dan berwibawa berukuran jumbo," lanjutnya.
Pada pameran dan kontes bonsai berkelas Nasional 2022 tersebut, Bonsai Sancang milik Andri Kristanto, warga Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi bonsai Best in Show atau bonsai terbaik dari 828 bonsai. Umur bonsai milik Andri itu sudah 42 tahun.
"Ini bonsai sancang ori yang saya dapat dari Mandalika sekitar setahun lalu. Harga belinya tidak perlu saya sebutkan. Yang jelas saat beli pertama itu belum terawat dan terkonsep dengan pakem untuk pameran," jelas Andri.
Andri menjelaskan untuk membikin konsep formal seperti sekarang ini membutuhkan waktu, ketelitian, dan pengetahuan luar biasa.
"Untuk membuat alur sesuai pakem pameran itu harus mengoptimalkan semua gerakan pohonnya," lanjutnya.
Sementara Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Sragen, Parsono, juga menancapkan bendera best in class pada bonsai milik Andri itu.
Parsono menerangkan bonsai ini terpilih oleh tim juri sebagai best in show dan best in class.
"Penilaian itu murni dari tim juri dari PPBI pusat. Kami di daerah tidak bisa turut campur dalam penilaian yang dilakukan selama tiga hari," kata Parsono.
penulis : Miyos_Diskominfo
editor : Yuli_Diskominfo