BERDAYAKAN EKONOMI PEREMPUAN, WARGA DESA KETRO IKUTI PELATIHAN PENGOLAHAN ABON IKAN AIR TAWAR

 

SRAGEN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Sragen terus menekan upaya pengentasan kemiskinan. Salah satunya melalui program Desa Sejahtera (Destara) 2021 yang diinisiasi Pemprov Jateng dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng.

Ada tiga Kabupaten di Jateng, yang dipilih menjadi pilot project. Yakni, Kabupaten Pemalang melalui budidaya buah rambutan di Desa Bantarbolang, Kabupaten Demak dengan kunyit sebagai komoditas unggulan Desa Kebonbatur dan Kabupaten Sragen melalui budidaya ikan air tawar di Desa Ketro, Kecamatan Tanon.

Para perempuan di Desa Ketro dilatih mengolah hasil budidaya ikan air tawar (ikan lele, mujair, nila) menjadi abon untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Pembukaan Destara 2021 di Desa Ketro dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Rabu (17/11/2021) di Balai Desa Ketro, Kecamatan Tanon. Dihadiri Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin, Ketua Baznas Prov Jateng, KH Ahmad Darodji, dan Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati beserta OPD terkait dan masyarakat setempat.

Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan terimakasih kepada BKOW Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Tengah yang telah memilih Desa Ketro sebagai tempat untuk kegiatan pelatihan pengolahan potensi produk lokal dari Waduk Ketro. Berupa hasil tangkapan ikan air tawar yang dilakukan oleh bapak-bapak yang kemudian diolah oleh ibu-ibu sehingga dapat tercipta pembagian peran dan tanggungjawab.

"Jadi, bapak yang menangkap ibu yang mengolah, kerjasama ini untuk mewujudkan kesetaraan gender. Dan memberdayakan kelompok perempuan usaha dalam mengolah sumber daya yang ada di sekitarnya," terang Bupati.

Bupati Yuni menjelaskan jika sebagian masyarakat Desa Ketro bermata pencaharian sebagai petani, pedagang dan nelayan. Maka sudah tepat apabila dari BKOW bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Prov Jawa Tengah pada kesempatan ini memberikan pelatihan mulai dari pembuatan, pengemasan, pemasaran abon hingga dendeng ikan bagi kelompok perempuan usaha di desa ketro.

"Alhamdulillah.. program ini bisa memberikan tambahan ketrampilan dan peningkatan pendapatan di masa pandemi Covid-19 yang semoga akan segera berakhir,  mulai sekarang kita harus bangkit dari keterpurukan ekonomi saya optimis hanya perempuan-perempuan tangguhlah  yang dapat membangkitkan ekonomi untuk giat kembali," harapnya.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan adanya pelatihan ekonomi ini membantu kami di Pemprov Jawa Tengah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan

Wagub Jateng, Taj Yasin berharap, ketika Pemerintah berupaya mengentaskan kemiskinan, masyarakat diharapkan juga ikut bergerak memberdayakan diri. Seperti mengelola budidaya ikan air tawar menjadi olahan makanan, abon atau dendeng.

"Masyarakat tak lagi berharap bantuan ketika Pemerintah mengentas kemiskinan. Memberantas kemiskinan juga dapat dilakukan dengan memperdayakan diri dan potensi yang ada. Tolong yang sudah mengikuti pelatihan ini belum punya izin dagang atau jual maka bisa dibantu untuk izinnya," ujar Wagub.

Untuk itu Wagub Taj Yasin meminta Kepala Desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), masyarakat bisa bekerjasama dengan BUMDes untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada.

"Bisa menyelenggarakan pelatihan-pelatihan ekonomi dengan menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen atau Dinas Koperasi Provinsi Jateng, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin menambahkan, pelatihan mengolahan kunyit bagi warga Desa Ketro ini diikuti 30 perempuan yang terbagi menjadi tiga kelompok, satu kelompok ada 10 orang. Mereka mendapat berbagai pelatihan dari 2 narasumber Provinsi Jawa Tengah.

"Di Desa Ketro ini ikan melimpah dan harganya terjangkau, maka untuk menaikkan harga bisa dibuat abon. Dan menjadi salah satu inovasi olahan ikan air tawar," pungkasnya. (Miyos_Diskominfo)