SRAGEN - Sebanyak 55 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sragen jalani screening untuk donor plasma konvalesen di aula opproom kompleks Setda Sragen, Rabu (18/8/2021).
Gerakan plasma konvalesen untuk ASN ini sebelumnya sudah dicanangkan Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada 21 Juli 2021 lalu. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan tauladan kepada warga Sragen dengan mengawali lewat ASN, agar penyintas Covid-19 tak ragu mendonorkan plasma konvalesennya.
Sekda Sragen, yang juga penyintas Covid-19, Tatag Prabawanto juga mendaftar untuk mengikuti donor plasma konvalesen. Sepanjang semua persyaratan bisa dipenuhi, kata Tatag, ia siap mengikuti donor plasma konvalesen.
Pihaknya mengatakan sudah ada 160 ASN yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti donor plasma konvalesen. Namun, hanya 55 ASN yang memenuhi syarat kemudian perlu di cek kondisinya di laboratorium.
"Kita ada 160 PNS yang mendaftarkan diri untuk donor plasma konvalesen, namun hanya ada 55 PNS yang bisa melakukan penapisan hari ini karena ada kriteria tertentu," kata Sekda Sragen.
Sekda menambahkan, ASN agar menjadi contoh masyarakat untuk menjadi pendonor plasma. Pihaknya juga sudah mengumumkan ke warga agar ikut donor. Soal antusiasme warga yang ikut tinggal, kerelaan masing-masing.
"Kalau saya siap donor konvalesen. Saya nggak masalah, tinggal cek kondisi kesehatan saja," lanjutnya.
Sekda mengatakan saat ini pihaknya melakukan screening yang nanti sampel darah akan dicek laboratorium. Sampel darah ini digunakan agar mengetahui apakah calon pendonor memiliki riwayat penyakit dan pemenuhan syarat lainnya.
Jika hasil sampel darah aman, calon pendonor akan dibawa ke PMI Solo untuk dilakukan donor plasma konvalesen. Hal ini mengingat PMI Sragen belum memiliki alat untuk melakukan pengambilan plasma konvalesen.
Terkait pendataan para ASN ini dilakukan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sragen.
Selain untuk ASN, Pemkab Sragen juga telah membuka pendaftaran peserta donor konvalesen dari kalangan masyarakat umum.
Kepala BKPSDM Sragen, Sutrisna mengatakan data ASN penyintas Covid-19 ada sekitar 189. Namun tidak semua memenuhi syarat, Sutrisna mengatakan perempuan yang sudah melahirkan tidak bisa melakukan donor plasma konvalesen.
Agar tidak terjadi kerumunan pada screening ini, pihaknya membagi menjadi tiga kloter. Pertama bagi para masyarakat umum sebanyak 15 orang pada pukul 09.00 WIB.
ASN tenaga medis (Nakes) sebanyak 23 orang pada pukul 09.30 WIB sedangkan ASN non nakes sebanyak 32 orang pada pukul 10.00 WIB.
"Untuk ASN kami bagi menjadi dua sesi untuk nakes dan teman-teman Nakes. Karena yang non nakes kan juga punya tugas di lapangan sehingga kami atur sedemikian rupa agar tidak menganggu tugas-tugas di lapangan," kata Sutrisna.
Agar data terus berkelanjutan, Sutrisna meminta laporan secara periodik setiap minggu ke masing-masing OPD. Baik itu penyintas ataupun mereka yang sanggup untuk donor plasma konvalasen. (Miyos_Diskominfo)